Indonesia punya salah satu hutan terluas di dunia, loh, makanya, Indonesia jadi kaya dengan ragam pesona alam, mulai dari flora sampai fauna.
Berdasarkan data, ada lebih dari 350.000 jenis fauna yang terdiri dari 250.000 serangga, 2.500 jenis ikan, 1.300 jenis burung, 2.000 jenis reptil, 1.000 jenis amfibi, 80 jenis mamalia, dan sisanya adalah hewan invertebrata atau hewan yang tidak punya tulang punggung.
Sayangnya, karena lahan hutan yang makin menyempit alias deforestasi, banyak jenis fauna di Indonesia yang kini terancam punah. Menurut laporan IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), setidaknya ada 1.200 lebih spesies yang terancam punah.
Nah, ini dia 7 hewan langka yang bikin kagum, mungkin sebagian dari kita belum pernah langsung melihatnya:
1. Komodo
Komodo itu jenis kadal terbesar di dunia, bisa tumbuh sampai 3 meter dan beratnya sekitar 70 kg. Komodo punya ciri khas dengan tubuh dan kepala yang besar, ekor panjang, kulit bersisik, dan cakar yang tajam. Habitatnya cuma ada di Pulau Komodo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sekitarnya. Tapi, sayangnya, jumlah populasi komodo makin menurun. Salah satu penyebabnya adalah ulah manusia yang rusak habitat mereka dan berburu ilegal untuk diperdagangkan di pasar internasional. Saat ini, BTNK (Balai Taman Nasional Komodo) bilang bahwa populasi komodo yang tersisa di Indonesia sekitar 3.033 ekor (data tahun 2021).
2. Kedih
Mungkin banyak dari kita yang belum pernah denger tentang hewan bernama Kedih. Kedih itu primata asal pulau Sumatera. Kedih punya tubuh dengan warna rambut monokrom atau hitam putih dan jambul yang lucu. Sayangnya, jumlah kedih terus menurun dan menurut IUCN, hewan ini masuk ke dalam kategori rentan punah. Kedih bisa kamu temui di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.
3. Elang Jawa
Elang Jawa ini hewan endemik Pulau Jawa yang jadi pemangsa puncak dalam siklus rantai makanan. Burung ini punya keunikan, saat tumbuh dewasa, tubuh elang Jawa betina lebih kekar dibanding tubuh elang Jawa jantan. Elang yang namanya dalam bahasa latin Nisaetus bartelsi ini biasanya hanya bertelur 1-2 butir per tahun dan suka tinggal di wilayah lereng gunung, seperti di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Jawa Barat) atau Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur).
4. Owa Jawa
Owa Jawa ini primata yang punya habitat di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) dan daerah sekitar Jawa Barat seperti Gunung Halimun, Gunung Salak, serta Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Owa Jawa ini binatang yang setia, loh! Ketika pasangannya mati, owa Jawa tidak akan mencari pasangan lain sepanjang hidupnya. Owa Jawa atau Hylobates moloch ini masuk ke dalam jenis primata spesies owa yang hanya tersebar di Jawa dan termasuk yang paling langka di dunia.
5. Cendrawasih
Burung Cendrawasih terdiri dari beberapa genus dan spesies, yaitu 14 genus dan 43 spesies. Ada 30 spesies Cenderawasih yang masih bisa ditemukan di Indonesia, 28 spesies berasal dari Papua dan 2 spesies lainnya ada di Kepulauan Maluku dan Halmahera. Ciri khas burung ini adalah bulu yang panjang dan pola warna yang tumbuh di sayap, kepala, dan paruh. Burung yang mendapat julukan sebagai “Bird of Paradise” ini sempat terkenal pada tahun 1522 karena bulunya yang sangat indah. Sampai abad ke-19, burung ini masih diburu oleh banyak orang untuk diambil bulunya. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai menyadari bahwa populasi Burung Cenderawasih semakin berkurang dan harus dilindungi kelestariannya.
6. Merak
Burung Merak yang terkenal sebagai “hewan sombong” berkat keindahan bulu sayapnya ternyata masuk dalam daftar hewan langka yang terancam punah oleh IUCN. Kecantikan bulu sayapnya dengan warna biru, emas, merah, dan lain-lain membuat siapa pun yang melihatnya pasti terpana. Mengutip berbagai sumber, burung khas Indonesia ini hanya tersisa sekitar 10.000-20.000 ekor merak dewasa. Salah satu penyebab utama binatang ini terancam punah adalah perburuan dan perdagangan ilegal.
7. OrangUtan
Ketiga spesies orangutan, yaitu Kalimantan, Sumatra, dan Tapanuli, semuanya memiliki status “sangat terancam punah” oleh IUCN dalam Red Data List tahun 2016. Ancaman kepunahan ini bermula dari perburuan sejak ratusan tahun lalu, yang faktor terbesarnya disebabkan oleh deforestasi masif dan perubahan iklim. Untuk populasi yang tersisa, Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) memiliki sekitar 45 ribu individu yang tersebar di 29 metapopulasi yang terbagi atas 3 sub spesiesnya.