Mengapa Bio Kremasi Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Kremasi Api atau Penguburan?
Admin / 22 – Agustus – 2025 – Mengapa Bio Kremasi Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Kremasi Api atau Penguburan?
Mengapa Bio Kremasi Lebih Ramah Lingkungan Dibanding Kremasi Api atau Penguburan?
Sebagai pelaku bisnis yang sudah lebih dari 15 tahun mengabdi di dunia hewan peliharaan, saya telah menyaksikan sendiri betapa besarnya cinta manusia terhadap anabul mereka. Namun, di balik cinta itu, muncul pertanyaan penting ketika sang anabul berpulang: “Apa cara paling bijak dan bertanggung jawab untuk mengucapkan selamat tinggal?”
Di sinilah bio kremasi atau pet aquamation menjadi jawaban yang bukan hanya lembut secara emosional, tapi juga ramah lingkungan. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan secara ilmiah mengapa metode ini lebih unggul dibanding kremasi api (flame cremation) dan penguburan tradisional, terutama bagi kita yang tinggal di wilayah padat seperti Jabodetabek.
Kremasi Api: Cepat Tapi Meninggalkan Jejak Karbon
Meskipun populer, kremasi api memiliki dampak lingkungan yang cukup besar:
- Menghasilkan emisi karbon tinggi: Proses pembakaran pada suhu 760°C hingga 980°C memerlukan bahan bakar fosil dalam jumlah besar, yang meninggalkan jejak karbon signifikan.
- Residu logam berat: Proses ini juga menghasilkan partikel logam dari implan atau tulang, yang berisiko mencemari udara.
- Kandungan debu dan abu hasil pembakaran: Tidak selalu steril, dan bisa menyebar partikel mikroskopis ke lingkungan.
Penguburan Tradisional: Terlihat Alami, Tapi Punya Risiko
Banyak orang menganggap penguburan sebagai metode paling “alami”, namun sebenarnya:
- Risiko pencemaran tanah dan air tanah: Jika tidak menggunakan peti biodegradable atau dilakukan tanpa izin lahan khusus, cairan dekomposisi bisa meresap ke dalam tanah.
- Penuh di lahan padat penduduk: Di Jabodetabek, lahan sangat terbatas. Penguburan ilegal di halaman atau taman bisa menjadi masalah hukum dan lingkungan.
- Proses pembusukan alami menghasilkan metana, gas rumah kaca yang sangat kuat.
Pet Aquamation: Solusi Ramah Lingkungan yang Sebenarnya
Aquamation menggunakan proses alkaline hydrolysis, yaitu air hangat dan larutan alkali (biasanya kalium hidroksida) untuk mempercepat dekomposisi alami tubuh hewan. Proses ini:
- Menghasilkan 1/10 emisi karbon dibanding kremasi api
- Tidak menghasilkan asap, api, atau polusi udara
- 100% bebas zat beracun dan tidak menggunakan api atau bahan kimia berbahaya
- Menghasilkan abu putih yang murni dan steril
- Menghemat energi hingga 90% dibanding metode pembakaran
Penutup: Saat Cinta Bertemu Kesadaran Lingkungan
Sebagai orang yang pernah kehilangan anabul tercinta dan kini menyediakan layanan bio kremasi di Jabodetabek, saya percaya bahwa cara kita mengucapkan selamat tinggal mencerminkan cinta dan tanggung jawab kita—bukan hanya kepada hewan, tetapi juga kepada bumi.
Jika kamu sedang mencari cara perpisahan yang tenang, bersih, dan bermakna, bio kremasi adalah jawabannya.