Kenali Penyebab Kecemasan akan perpisahan pada Anjing
Admin / 13 Desember – 2024 – Anjing Menggonggong Terus? Mungkin Itu Separation Anxiety!
Anjing dikenal sebagai sahabat terbaik manusia, tapi pernahkan kamu merasa anjingmu terlalu bergantung sama kamu? Misalnya, ia menggonggong tanpa henti, merusak barang-barang, atau terlihat gelisah ketika kamu meninggalkannya sendirian. Bisa jadi, anjingmu mengalami separation anxiety. Kondisi ini adalah salah satu masalah perilaku umum pada anjing yang sering membuat pemilik kebingungan dan cemas. Yuk, kita bahas lebih dalam apa itu separation anxiety, penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya!
Apa Itu Separation Anxiety?
Separation anxiety adalah kondisi dimana anjing merasa sangat stres dan gelisah saat ditinggal sendirian atau terpisah dari pemiliknya.[1] Mengutip laman Animal Emergency Service Gejalanya bisa berupa:[2]
- Menggonggong secara berlebihan
- Menggaruk pintu dan lantai
- Mengunyah benda secara destruktif, seperti perabotan
- Buang air kecil atau besar meskipun sudah dilatih di dalam rumah
- Berjalan mondar-mandir
- Menggali
- Gemetar
- Detak jantung yang meningkat
- Pernapasan cepat
- Berusaha melarikan diri dari rumah atau halaman
- Melukai diri sendiri pada kasus yang parah
Kondisi ini tidak hanya membuat anjing tidak nyaman, tetapi juga bisa mempengaruhi kesehatan mental dan fisiknya.
Penyebab Separation Anxiety pada Anjing
Hingga saat ini, belum ada bukti konklusif mengapa anjing mengalami separation anxiety, atau mengapa beberapa anjing mengalaminya sementara yang lain tidak. Diduga kecemasan ini terjadi ketika anjing terpisah dari orang atau kelompok yang menjadi tempat mereka sangat bergantung.
Ada juga situasi lain yang dapat memicu separation anxiety pada anjing, seperti:
1. Perubahan Rutinitas
Anjing adalah makhluk yang sangat terikat dengan rutinitas. Perubahan mendadak seperti pindah rumah, pergantian pemilik, atau perubahan jam kerja yang membuat pemilik lebih jarang di rumah bisa memicu separation anxiety.
2. Pengalaman Trauma
Anjing yang pernah ditinggalkan, diabaikan, atau mengalami trauma (seperti kehilangan pemilik sebelumnya) cenderung lebih rentan mengalami masalah ini. Shelter dogs, misalnya, sering menghadapi separation anxiety karena masa lalu mereka yang penuh ketidakpastian.
3. Kecenderungan Genetik atau Ras
Beberapa ras anjing seperti Labrador Retriever, Border Collie, dan German Shepherd diketahui lebih cenderung mengalami separation anxiety. Hal ini karena sifat mereka yang sangat loyal dan bergantung pada manusia.
4. Kurangnya Sosialisasi di Masa Kecil
Anak anjing yang tidak terbiasa sendirian sejak kecil sering kali merasa sulit beradaptasi saat harus ditinggalkan ketika dewasa.
Cara Mengatasi Separation Anxiety pada Anjing
- Melatih anjing untuk terbiasa sendiri
Mulailah dengan meninggalkan anjingmu selama waktu singkat, lalu perlahan-lahan tingkatkan durasinya. Berikan mainan interaktif atau camilan untuk mengalihkan perhatiannya saat kamu pergi.
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
Pastikan anjing memiliki tempat yang nyaman di rumah. Letakkan benda yang memiliki aroma tubuhmu, seperti selimut atau baju bekas, untuk memberikan rasa aman.
- Jangan buat perpisahan berlebihan
Saat akan pergi, hindari berpamitan terlalu lama atau berlebihan. Bersikaplah santai agar anjing tidak merasa ada sesuatu yang salah.
4. Gunakan bantuan ahli
Jika masalah ini berlanjut dan memburuk, kamu bisa meminta bantuan dari pelatih anjing profesional atau dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.
Mengapa Penting Mengatasi Separation Anxiety?
Separation anxiety yang dibiarkan bisa berdampak negatif, baik pada anjing maupun pemiliknya. Selain merusak barang-barang di rumah, anjing yang mengalami kecemasan ini juga bisa mengalami stres kronis, yang mempengaruhi kesehatan jangka panjang mereka. Sebagai pemilik, penting untuk memahami bahwa anjing kamu membutuhkan bantuan dan kesabaran untuk keluar dari kondisi ini.
Anjing adalah sahabat setia, jadi mari berikan yang terbaik untuk kebahagiaannya!