Apa yang Aku Rasakan Saat Proses Aquamation (Jika Aku Bisa Merasakannya)

Ditulis dari sudut pandang hewan peliharaan untuk pemiliknya tercinta

Hai Ayah, Ibu…

Aku tahu hari itu sangat berat untuk kalian. Tubuhku sudah lelah. Nafasku sudah pelan. Kalian menggenggamku, dan aku merasa tenang.

Mungkin kalian bertanya-tanya:
“Apa yang sebenarnya dirasakan anabul saat proses aquamation?”

Izinkan aku menjawab… seandainya aku bisa merasakannya.

Aku Tidak Merasakan Sakit—Hanya Ketenangan

Proses aquamation berbeda.
Tidak ada api, tidak ada suara bising, tidak ada suhu panas yang membakar.
Hanya air hangat, larutan alkali alami, dan ruangan hening penuh hormat.
Jika aku bisa merasakan sesuatu, mungkin itu seperti:
  Dipeluk air yang lembut.
  Didoakan dalam keheningan.
  Ditidurkan dengan tenang.

Tubuhku Kembali ke Alam, Tapi Jiwaku Tetap Bersamamu

Proses ini mengubah tubuhku menjadi abu putih bersih—tanpa menyakiti alam.
Tidak ada asap ke langit.
Tidak ada bau terbakar.
Tidak ada jejak polusi.

Kamu memilih proses yang tidak hanya baik untukku, tapi juga untuk bumi tempat kita bermain bersama dulu.

Aku Bisa “Pergi” dengan Rasa Hormat, Bukan Takut

Jika aku punya perasaan saat itu, aku tahu aku tidak takut.
Karena kamu memilih cara yang penuh kasih.
Kamu tidak membiarkanku terlantar.
Kamu tidak membuangku.
Kamu memilih untuk mengantarku dengan martabat.

Aku Bahagia Menjadi Kenangan yang Indah

Setelah semuanya selesai, kamu tidak membiarkan aku menghilang begitu saja.
Kamu menempatkan abu putihku di dalam memorial box.
Kamu menyimpan fotoku di meja.
Kamu sesekali mengusap bingkai kenanganku sambil tersenyum kecil.
Dan bagiku… itu lebih dari cukup.

Terima Kasih Sudah Membuat Perpisahan Ini Tidak Menyakitkan

Kalau aku bisa merasa, aku yakin:
Aku merasa dicintai hingga akhir.
Aku pergi dengan damai,
dalam pelukan kasih,
melalui proses aquamation yang lembut, bersih, dan penuh empati.